Kejujuran bisa dibilang adalah hal yang mendasar dalam pribadi seseorang. Kejujuran yang paling awal adalah didikan dari orang tua kita. Sejak kita kecil, kita sering diajak untuk melakukan hal-hal jujur. Yang saat itu biasanya tidak kita mengerti. Kejujuran yang biasanya diajarkan mulai dari kejujuran dalam berbiacara, dalam bertindak, dalam belajar dan lain-lain. Namun sayangnya bertindak kejujuran juga dibarengi dengan tindakan berbohong. Dengan kata lain, berbohong adalah bertindak tidak sesuai yang harusnya dilakukan. Misalnya, ketika temanmu berkata bolpennya hilang dan ternyata kamu yang lupa mengembalikannya, seharusnya kamu berkata jujur dengan berkata yang sejujurnya, bukan malah menyalahkan orang lain atau membiarkan temanmu. Hal-hal sepele tentang kejujuran dan kebohongan akan terus berkesinambungan dengan sendirinya. Kejujuran jika tidak dilakukan dengan terus-menerus akan menyebabkan hal yang merugikan diri sendiri. contohnya untuk para pelajar, hal yang sering dilakukan adalah mencontek. Ini memang merugikan diri sendiri, apa bila kita mau belajar sungguh-sungguh dan tidak mencontek. Selain hasil yang memuaskan, ada juga kemungkinan mendapat nilai jelek. Namun didalam dirimu pasti akan terselip rasa bangga diantara teman-temanmu yang mencontek, karena memang benar, godaan terbesar untuk tidak mencontek adalah ketika melihat temanmu saling mencontek. Jika itu ditanam dengan benar didalam pribadi masing-masing apalagi sejak dini. Akan banyak hal yang dapat kita ambil ketika esok dewasa. Di era jaman sekarang susah sekali mencari orang yang sangat jujur. Benar tidak?. Bagaimana kita bisa mencari orang yang jujur jika kita sendiri suka sekali berbohong. Kita tidak akan bisa mencari karena kita sendiri sudah bergelut dengan kebohongan kita. Kebohongan yang mungkin membuat kita ketagihan atau malah membuat kita takut. Namun kedua nya memiliki kesamaan yaitu ada keinginan untuk berbuat kebohongan lagi dan lagi, bahkan bisa menjadi lebih besar. Jika kita membaca berita akhir-akhir ini, banyak sekali kasus korupsi. Bukan hanya akhir-akhir ini namun juga sudah terjadi dalam kurun waktu yang lama. Ini juga mungkin salah satu faktor yang membuat sebagian anak melakukan kebohongan. Karena mereka mencontoh. Orang tua yang selalu berada dirumah harus mengawasi tayangan yang baik untuk anak mereka, sedangkan untuk para media harus pintar memilih kata-kata agar sangat sulit dimengerti oleh anak seusia remaja. Dan untuk para remaja itu sendiri harus pintar memilih mana yang harus dicontoh dan tidak boleh dicontoh. Jika kalian bisa memilih dengan benar, esok jika dewasa kalian akan mendapatkan keuntungan. Antara lain ketika kalian bekerja, kalian akan mendapatkan kepercayaan dari bos kalian. Jika kalian sudah mendapatkan kepercayaan kalian juga akan mudah naik jabatan. Jika kalian sudah naik jabatan dan mapan, maka jodoh akan datang dengan mudah. Jika jodoh dengan mudah, orang tua akan mendukung terus serta bangga terhadap anaknya. Dan jika kalian sudah memiliki anak, cucu serta cicit kalian akan mendapatkan rasa bangga yang dulu orang tua kalian rasakan. Mungkin sebagian orang mengatakan itu terlalu panjang memikirkannya, terlalu ribet. Namun jaman sekarang sulit untuk melakukan sesuatu tanpa memikirkan resikonya, tanpa memikirkan apa yang akan kita rasakan dikemudian hari. Dan juga, bisa jadi itu menjadi penyemangat bagi sebagian orang yang mudah sekali putus asa. Sekian.
Senin, 20 Januari 2014
Langganan:
Postingan (Atom)
Salsabila Lutfiarahma . Diberdayakan oleh Blogger.